Peneliti menemukan fosil semut dalam getah berusia 95 juta tahun. Temuan itu menantang teori mapan sebelumnya, menyangkut asal muasal semut.
Semut itu ditemukan di Afrika dan menantang kesimpulan semut berasal dari Amerika Utara atau Asia Selatan.
Temuan tersebut bagian dari studi yang lebih luas di Proceeding of the National Academic Science yang mengidentifikasi 28 fosil serangga, satu fosil laba-laba dan satu tengu, termasuk varietas flora yang terperangkap di dalam getah di Etiopia.
Serangga yang diidentifikasi paling tua di Afrika adalah dari Crataceous. Ada juga beberapa jamur, pakis dan spora yang sebelumnya tidak diketahui oleh ahli paleontologi.
Hingga saat, ahli paleontologi berasumsi semut berasal dari Amerika Utara atau Asia Selatan karena mereka hanya menemukan fosil yang berasal dari wilayah tersebut, sebagaimana yang dipaparkan oleh Alexander Schmidt, penulis utama dan ahli biologi dari Universitas Gottingen di Jerman.
Dia dan koleganya yakin bahwa analisis lebih jauh akan mampu menjelaskan proses evolusi semut dan bagaimana semut Etiopia secara biologis terhubung pada Cretaceous dari belahan bumi utara.
Tulisan tersebut merupakan titik puncak studi lima tahun oleh 20 peneliti dari tujuh negara, termasuk spesialis dalam memperkirakan tanggal penemuan dan ahli di luar serangga dan flora.
“Hal tersebut merupakan proyek interdisiplin dan merupakan perhatian penuh untuk menghasilkan studi holistik,” ujar Schmidt.
Sampel yang ada saat ini disimpan di tempat aslinya di Berlin dan Vienna, meskipun beberapa lainnya masih ada di Museum Sejarah Alam Amerika di New York.
sumber : inilah.com
woww.. semut juga turut berevolusi :)
BalasHapusditempat q ada artikel tentang semut lho,,,, koment ya
BalasHapusPosting Komentar
anda sudah membaca artikel atau postingan kami...
jangan lupa,silahkan tinggalkan komentar dengan bahasa yang santun dan baik...